Terlahir dengan HIV/AIDS
Posted by City Hunter | Posted in Tulisan Sahabat | Posted on 9:02 AM
Tuhan,,,,
Sungguh tak tega rasanya aku melihat seorang anak yang kini berusia 6 tahun di sebuah ruangan perawatan khusus yang diperuntukkan bagi pasien HIV/AIDS.
Pagi itu seperti biasa aku dan rekan2ku keliling mengontrol keadaan pasien setelah operan dinas,,begitu aku melihat kamar isolasi itu terisi pasien tak ada perasaan apapun terselip di benakku,,
Tapi setelah aku melihat sesosok anak berusia 6 tahun yang sangat kooperatif,cerdas dan penuh keceriaan walaupun tangan kirinya sedang terpasang darah transfusi,,,aku langsung saja sontak terpikir sejenak.
''Tuhan,,,mengapa anak secerdas,setampan dan selucu dia yang mengalami ketidak adilan, mengapa anak ini yg terinfeksi??''
Hari berganti ke hari berikutnya, kegiatan masih sama setelah operan dinas. Tapi hari ini jarum infus yang terpasang di tangan kiri si anak bengkak dan harus diganti di lokasi penusukan baru.
Aku dan rekanku menghampiri kamarnya dan menjelaskan pada orang tuanya tentang tindakan pemasangan infus, , ,
Lalu anak ini berkata, ''suster jangan sampe sakit ya,harus langsung 1 kali aja,,,!!!''
Huh,,,sebuah beban berat bagi kami sebagai perawat bila sudah di ultimatum seperti ini,,,^_^
Dan akhirnya, satu kali tusukan langsung lancar dan selesai proses pemasangan, dan setelah kami merapikan peralatan si anak berkata,'' suster aku punya hadiah buat suster soalnya ditusuknya satu kali dan gak sakit,,''.
Bila anda menebak apa hadiahnya??? Dia bernyanyi untuk kami dan kami tak boleh pergi sebelum lagunya usai,,,sungguh menggemaskan sekali!!
Saya semakin tertarik membaca riwayat penyakitnya mengapa si anak ini bisa terinfeksi,,,ternyata dia terinfeksi dari ibunya yang juga seorang penderita HIV/AIDS yang meninggal saat melahirkan si anak.
Dan yg dipanggil mama oleh si anak adalah si ibu sambung yg menjadi istri kedua ayah anak ini.
Entah mengapa aku berfikir sampai kapan anak ini bisa bertahan,,,aku tak mampu membayangkan bila nanti seiring waktu keceriaannya akan hilang bersamaan penurunan imunologinya,,,,
Tapi aku akan selalu mendoakan agar orang - orang disekitarnya selalu menjadi pelindung dan penyayang serta pendukung yg setia bagi si anak agar dia mampu bertahan lebih lama lagi dan bisa selalu ceria menebar kebahagiaan bagi setiap orang dengan perilaku menggemaskannya,,,,^_^
It's true story,,,,
Sungguh tak tega rasanya aku melihat seorang anak yang kini berusia 6 tahun di sebuah ruangan perawatan khusus yang diperuntukkan bagi pasien HIV/AIDS.
Pagi itu seperti biasa aku dan rekan2ku keliling mengontrol keadaan pasien setelah operan dinas,,begitu aku melihat kamar isolasi itu terisi pasien tak ada perasaan apapun terselip di benakku,,
Tapi setelah aku melihat sesosok anak berusia 6 tahun yang sangat kooperatif,cerdas dan penuh keceriaan walaupun tangan kirinya sedang terpasang darah transfusi,,,aku langsung saja sontak terpikir sejenak.
''Tuhan,,,mengapa anak secerdas,setampan dan selucu dia yang mengalami ketidak adilan, mengapa anak ini yg terinfeksi??''
Hari berganti ke hari berikutnya, kegiatan masih sama setelah operan dinas. Tapi hari ini jarum infus yang terpasang di tangan kiri si anak bengkak dan harus diganti di lokasi penusukan baru.
Aku dan rekanku menghampiri kamarnya dan menjelaskan pada orang tuanya tentang tindakan pemasangan infus, , ,
Lalu anak ini berkata, ''suster jangan sampe sakit ya,harus langsung 1 kali aja,,,!!!''
Huh,,,sebuah beban berat bagi kami sebagai perawat bila sudah di ultimatum seperti ini,,,^_^
Dan akhirnya, satu kali tusukan langsung lancar dan selesai proses pemasangan, dan setelah kami merapikan peralatan si anak berkata,'' suster aku punya hadiah buat suster soalnya ditusuknya satu kali dan gak sakit,,''.
Bila anda menebak apa hadiahnya??? Dia bernyanyi untuk kami dan kami tak boleh pergi sebelum lagunya usai,,,sungguh menggemaskan sekali!!
Saya semakin tertarik membaca riwayat penyakitnya mengapa si anak ini bisa terinfeksi,,,ternyata dia terinfeksi dari ibunya yang juga seorang penderita HIV/AIDS yang meninggal saat melahirkan si anak.
Dan yg dipanggil mama oleh si anak adalah si ibu sambung yg menjadi istri kedua ayah anak ini.
Entah mengapa aku berfikir sampai kapan anak ini bisa bertahan,,,aku tak mampu membayangkan bila nanti seiring waktu keceriaannya akan hilang bersamaan penurunan imunologinya,,,,
Tapi aku akan selalu mendoakan agar orang - orang disekitarnya selalu menjadi pelindung dan penyayang serta pendukung yg setia bagi si anak agar dia mampu bertahan lebih lama lagi dan bisa selalu ceria menebar kebahagiaan bagi setiap orang dengan perilaku menggemaskannya,,,,^_^
It's true story,,,,
Author :
Priezma Aizenza
Surabaya, Indonesia
chocoQLitz@yahoo.com
huff...tak tahu harus berkata apa..T_T
Good article priez.. u give a lot of things to this world..